Mata Hati

Dengan kesadaran penuh, saya pernah mengungkapkan dalam hati saya untuk menjadi diri sendiri, beberapa waktu kemudian saya perfikir dan akan mengoreksi kata-kata itu kembali, apa benar itu semua bisa saya lakukan? Kemudian saya teliti kembali satu-persatu tentang diri saya. Apakakah sama sekali tidak ada satupun dalam diri saya yang mencontoh dari orang-orang terdekat saya, dari orang terbaik yang saya kagumi, atau dari orang yang saya cintai.

Ternyata semua bohong, saya pembohong besar. Hampir sebagian gaya hidup saya masih mencontek orang-orang tersebut. Lalu apa ya bisa menjadi diri saya sendiri? Tidak ada, sama sekali.

Mengakui dan jujur telah mengkopi kehidupan orang lain itu adalah kuncinya. Tidak semua orang mau mengakuinya, termasuk anda. Itupun tidak bisa disalahkan. Semuanya berhak untuk menutup rapat rahasianya. Tapi seberapa kuat anda menutupinya semakin besar pula anda menjadi orang lain. Membingungkan? memang anda dibuat bingung dengan diri anda sendiri.

Hidup itu memilih, memilih contoh-contoh yang ditawarkan. Semakin samar contoh yang anda lihat semakin jelas contoh itu benar. Semakin benar contoh itu terlihat semakin samar kebenaran itu ada. Semakin jelas kebenaran itu terlihat,  semakin salah untuk anda pikirkan.

Kembalikan pada contoh yang anda lihat samar, belum tentu yang demikian salah. Lihatlah dari sisi lain yang beda. Mungkin anda akan menemukan jawaban kebenaran dari sisi pandang yang berbeda. “MATA HATI” Tuhan telah menciptakanya, anda yang mungkin lebih tahu fungsinya dari pada saya.

waroengcom@2009

Tidak ada komentar: