Sebuah Pengharapan


Siapapun orangnya, mempunyai pengharapan yang sesuai dengan apa yang diinginkan, untuk hidup dan bangsa yang dicintainya. Sebuah harapan yang berbeda, kenginan yang lain dari kehidupan saat ini. sebuah harapan dari  teriakan dalam dirinya, perubahan yang sepenuhnya, Ada perwalian dari seluruh kekalahan.  Setiap manusia berhak mengambil dan memilihnya. Tidak ada larangan, tidak ada paksaan, dan tidak ada pula yang mempengaruhi.

Harapan dari semua orang adalah kehidupan yang lebih baik, lebih terjamin, lebih manusiawi. Tetapi kalau belum bisa seperti itu, cukup ada perubahan itu lebih dari cukup. Pantas saja saya memilih dia. Dibandingkan kekeliruanku dalam menentukan pilihanku yang dahulu.

 “Dari Lumpur yang kotor dan hitampun Bisa menghasilkan beras Putih” semua tinggal Siapa yang mempengaruhinya. Begitu pula Seorang yang Suci pun bisa jadi hitam kalau ternyata ada pabrik uang yang mempengaruhi dibelakangnya.

Tidak ada yang perlu diambil hati, ini hanya ungkapan orang yang terjerat kekacauan. Mungkin  saya atau bisa juga anda. mungkin tidak kedua-duanya. Apa mungkin orang diantara saya dan anda?

waroengcom@2009

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Harapan soe hok GIE:
yang terbaik adalah ketika aku tidak dilahirkan atau ketika aku mati diusia muda....

Harapanku ( kenjaro ):
Ketika tidak ada kebosanan dalam setiap jerit langkah - langkahku....

Harapan untuk negeriku :
Negeri yang Gak perlu maju bak negara adidaya....cukup jadi negeri yang adil bagi setiap warganegaranya, negeri dgn para pengatur negeri yang beradab dan martabat.....

Harapan + aku = bisa : niat !!!!!